Router Rip merupakan salah satu konfigurasi yang digunakan router untuk mengenalkan jaringannya kepada jaringan lain yang terhubung dengannya. Kali ini kita akan mencoba bagaimana cara konfigurasi Router dengan Router Rip menggunakan simulasi dalam Paket Tracer.

Buatlah jaringan dan konfigurasi yang terdiri dari 5 Router, 5 Switch, dan 10 PC, seperti gambar berikut :




pada jaringan 205.7.5.0/24, gunakan Default Gateway : 205.5.5.1
pada jaringan 192.5.5.0/24, gunakan Default Gateway : 192.5.5.1
pada jaringan 219.17.100.0/24, gunakan Default Gateway : 219.17.100.1
pada jaringan 223.8.151.0/24, gunakan Default Gateway : 223.8.151.2
pada jaringan 210.93.105.0/24, gunakan Default Gateway : 210.93.105.1 atau 210.93.105.2

lalu pada LAB A berikan perintah Router Rip:

Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 192.5.5.0
Router(config-router)#net 205.7.5.0
Router(config-router)#net 201.100.11.0


lalu pada LAB B berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 219.17.100.0
Router(config-router)#net 199.6.13.0
Router(config-router)#net 201.100.11.0

lalu pada LAB C berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 223.8.151.0
Router(config-router)#net 204.204.7.0
Router(config-router)#net 199.6.13.0

lalu pada LAB D berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 201.93.105.0
Router(config-router)#net 204.204.7.0

lalu pada LAB A berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 210.93.105

lakukan pengecekan koneksi, saya menggunakan jaringan 205.7.5.0/24

cek koneksi jaringan 210.93.105.0/24

cek koneksi jaringan 223.8.151.0/24

cek koneksi jaringan 219.17.100.0/24

cek koneksi jaringan 192.5.5.0/24
.

Baca Selengkapnya klik disini ...



Tempatkan 4 buah PC, sambungkan dengan kabel cross masing – masing 2 PC terhubung dengan switch (berarti ada 2 switch), dan tempatkan satu Router



Setting ip tiap PC :
  • Subnet 1 (switch 1)
Ø  PC 1 : 192.168.20.1          255.255.255.128
Ø  PC 2 : 192.168.20.2          255.255.255.128
  • Subnet 2 (switch 2)
Ø  PC 1 : 192.168.20.129      255.255.255.128
Ø  PC 2 : 192.168.20.130      255.255.255.128

Hubungkan salah satu PC ke router untuk mengkonfigurasikan router (saya menggunakan PC 2 subnet 1). Gunakan kabel console

Konfigurasi router :
Buka desktop PCc (PC 2 subnet 1 = PCc), masuk terminal. Klik OK


Ketik “no”, enter. Enter lagi hingga muncul “Router>”

  
Masuk priviledge mode. Ketik “enable”, enter. Lalu masuk global mode. Ketik “configure terminal”, enter. Hingga muncul “Router(config)#”     


Setting ip fast Ethernet 0/0 192.168.20.126 dan subnet 255.255.255.128.  Dengan cara :
    • Ketik “interface fastethernet 0/0”, enter, hingga muncul “Router(config-if)#”
    • Ketik “ip address 192.168.20.126 255.255.255.128”, enter
    • Ketik “no shutdown”, enter. Lalu ketik “exit”, enter. Hingga muncul “Router(config)#”
Lakukan hal yang sama pada fast Ethernet 1/0 dengan ip 192.168.20.254 dan subnet 255.255.255.128

Ketik “exit”, enter. Dua kali. Lalu ketik “copy run start” untuk menyimpan konfigurasi, enter 2 (dua) kali. Tunggu sampai “[OK]” 


Keluar dari terminal. Lalu atur default gateway PC 1 & PC 2 subnet 1 menjadi 192.168.20.126. Atur juga default gateway PC 1 & PC 2 subnet 2 menjadi 192.168.20.254

Melalui PC 1 subnet 1 masuk cmd dan lekukan ping. Ping terhadap PC sendiri 


 Ping terhadap Router  


Ping terhadap PC 1 & PC 2 subnet 2

Baca Selengkapnya klik disini ...

Internet Protocol atau disingkat IP alamat umumnya ada dua jenis yaitu Publik dan Swasta.

Jika Anda pernah bertanya-tanya untuk mengetahui apa perbedaan antara alamat IP, publik dan pribadi, maka Anda berada di tempat yang tepat. Dalam posting kali ini saya akan mencoba menjelaskan perbedaan antara ip publik dan alamat IP pribadi dalam istilah awam sehingga menjadi sederhana dan mudah untuk dipahami.

Apa itu IP Publik?

IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet. Analoginya IP Public itu seperti kamu punya nomer telepon rumah atau nomer HP yang bisa ditelepon langsung oleh semua orang. alamat-alamat ini telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika jaringan tersebut telah terhubung ke Internet.

Sebuah alamat IP publik yang ditugaskan untuk setiap komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan tidak bisa ada dua komputer dengan alamat IP publik yang sama dalam seluruh Internet. Skema pengalamatan memungkinkan komputer untuk “menemukan satu sama lain” dan melakukan pertukaraninformasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas alamat IP (publik) yang diberikan ke komputer. Alamat IP publik ditugaskan untuk komputer oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer terhubung ke gateway Internet.

Sebuah alamat IP publik dapat berupa statis atau dinamis. Sebuah alamat IP public static tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman Web atau layanan di Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP publik yang dinamis dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian besar pengguna internet hanya akan memiliki IP dinamis yang bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted atau jaringan terputus/padam apabila menghubungkannya kembali maka otomatis akan mendapat IP baru.

Sobat dapat mencek ip public yang anda gunakan di www.whatismyip.com

Apa itu ip private?

IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT.

Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam salah satu rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area Network (LAN). Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal):

10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)

Alamat IP Private/Pribadi yang digunakan untuk penomoran komputer dalam jaringan pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN bisnis di bandara dan hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain. Katakanlah misalnya, jika jaringan X terdiri dari 10 komputer masing-masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.10. Berbeda dengan IP publik, administrator jaringan pribadi bebas untuk menetapkan alamat IP dari pilihannya sendiri (disediakan nomor IP pada kisaran alamat IP pribadi seperti yang disebutkan di atas).

Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke Internet. Demikian juga, komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung langsung ke perangkat dengan IP pribadi. Hal ini dimungkinkan untuk menghubungkan dua jaringan pribadi dengan bantuan router atau perangkat serupa yang mendukung Network Address Translation.

Jika jaringan pribadi yang terhubung ke Internet (melalui koneksi Internet melalui ISP) maka setiap komputer akan memiliki IP swasta maupun IP publik. Private IP dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP publik digunakan untuk komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna internet dengan koneksi DSL / ADSL akan memiliki Ip seperti IP publik.
Anda dapat mengetahui IP pribadi Anda dengan mengetikkan perintah ipconfig di command prompt. Jumlah yang Anda lihat terhadap “IPv4 Address:” adalah IP pribadi Anda yang dalam banyak kasus akan 192.168.1.1 atau 192.168.1.2. Berbeda dengan IP publik, swasta alamat IP yang selalu statis dan alami.

Tidak seperti apa yang kebanyakan orang anggap, IP pribadi bukan suatu yang mustahil untuk melacak (seperti nomor telepon swasta) atau yang dicadangkan untuk penggunaan stealth Internet. Pada kenyataannya tidak ada alamat IP publik yang tidak mungkin untuk dilacak karena protokol itu sendiri dirancang untuk area transparansi.

IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus.
Cara mudah membedakan kelas A, B & C :

1. Kelas A –> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0 – 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
2. Kelas B –> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
3. Kelas C –> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254

note: IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203

Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
2. Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
3. Kelas C –> IP 192.168.x.x

IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host
Lembaga yang mengatur / menyediakan IP Public adalah IANA,

IANA, singkatan dari Internet Assigned Numbers Authority adalah sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board(IAB).
IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:
§ American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).
§ Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
§ Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.
IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet.

APNIC

Asia Pacific Network Information Centre (APNIC) adalah Regional Internet Registry untuk kawasan Asia Pasifik.
APNIC menyediakan jumlah alokasi sumber daya dan layanan registrasi yang mendukung operasi global Internet. Ini adalah bukan untuk mencari keuntungan, organisasi berbasis keanggotaan yang anggotanya termasuk Internet Service Provider, Internet Registries Nasional, dan organisasi serupa.

APNIC fungsi utama adalah:

* Mengalokasikan IPv4 dan IPv6 address space, dan Autonomous System Numbers
* Memelihara Database Whois publik untuk wilayah Asia Pasifik
* Reverse DNS delegasi
* Mewakili kepentingan komunitas internet Asia Pasifik di panggung global

Ø Pertemuan Kebijakan Terbuka
Setiap tahun, APNIC mengadakan dua pertemuan kebijakan terbuka. Ini memberikan kesempatan masyarakat untuk datang bersama-sama untuk pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, pendidikan, pertukaran informasi, dan jaringan - baik profesional dan sosial. Kebijakan Terbuka pertama setiap tahun Rapat diselenggarakan sebagai jejak konferensi Asia Pacific Regional Internet Conference on Operational Technologies (APRICOT), dan yang kedua adalah sebagai standalone diadakan pertemuan. Pertemuan diadakan di berbagai lokasi di seluruh Asia Pasifik dan sering melibatkan unsur-unsur budaya ekonomi negara tuan rumah.

Pelatihan APNIC
APNIC mengadakan beberapa kursus pelatihan di berbagai lokasi di seluruh wilayah. Kursus-kursus ini dirancang untuk mendidik peserta untuk mahir mengkonfigurasi, mengelola dan memberikan layanan internet mereka dan infrastruktur dan untuk menerima praktek-praktek terbaik saat ini.

Whois database
Database Whois APNIC detail dari registrasi berisi alamat IP dan nomor AS awalnya dialokasikan oleh APNIC. Ini menunjukkan organisasi-organisasi yang memegang sumber daya, di mana alokasi dibuat, dan rincian kontak untuk jaringan. Organisasi yang memegang sumber daya yang bertanggung jawab untuk memperbarui informasi mereka dalam database. Basis data dapat dicari dengan menggunakan antarmuka web pada situs APNIC, atau dengan mengarahkan klien whois Anda whois.apnic.net (misalnya, whois-h whois.apnic.net 203.37.255.97).

Sejarah
APNIC didirikan pada tahun 1992 oleh Asia Pasifik Koordinator Komite Penelitian Intercontinental Networks (APCCIRN) dan Asia Pacific Engineering and Planning Group (APEPG). Kedua kelompok itu kemudian digabung dan berganti nama menjadi Kelompok Jaringan Asia Pasifik (APNG). Ini didirikan sebagai sebuah proyek percontohan untuk memberikan ruang alamat seperti yang didefinisikan oleh RFC-1366, dan juga mencakup singkat yang lebih luas: "Untuk memfasilitasi komunikasi, bisnis, dan budaya dengan menggunakan teknologi internet".
Pada tahun 1993, APNG menemukan mereka tidak mampu menyediakan payung formal atau struktur hukum untuk APNIC, dan jadi pilot proyek ini menyimpulkan, tetapi APNIC terus eksis secara independen di bawah kekuasaan IANA sebagai 'proyek sementara'. Pada tahap ini, APNIC masih tidak memiliki hak-hak hukum, keanggotaan, dan struktur biaya.
Pada tahun 1995, pelantikan diadakan pertemuan APNIC di Bangkok. Ini adalah pertemuan dua hari, dijalankan oleh para relawan, dan bebas untuk hadir. Sumbangan sukarela dicari sesuai dengan ukuran organisasi, mulai dari $ 1.500 untuk 'kecil', melalui ke $ 10.000 untuk 'besar'. Tiga anggota jenis didefinisikan oleh APNIC-001: ISP (lokal IR), Enterprise, dan Nasional.
1996 melihat struktur biaya yang layak diperkenalkan, pembentukan keanggotaan, dan penyelenggaraan pertemuan APRICOT pertama.
1997 Pada saat tiba, itu menjadi semakin jelas bahwa APNIC lingkungan setempat di Jepang membatasi pertumbuhan - misalnya, staf terbatas pada anggota 4-5. Oleh karena itu, perusahaan konsultan KPMG dikontrak untuk menemukan lokasi yang ideal di kawasan Asia Pasifik untuk APNIC markas baru.

Untuk alasan-alasan seperti infrastruktur stabil, rendahnya biaya hidup dan operasi, dan keuntungan pajak bagi organisasi keanggotaan, Brisbane, Australia dipilih sebagai lokasi baru, dan relokasi selesai antara bulan April dan Agustus, 1998, sambil tetap menjaga seluruh operasi terus-menerus.

Pada tahun 1999, relokasi itu selesai, krisis ekonomi Asia berakhir, maka mulai periode konsolidasi untuk APNIC - masa pertumbuhan berkelanjutan, pengembangan kebijakan, dan penciptaan dokumentasi dan sistem internal.

Sejak itu, APNIC telah terus tumbuh dari awal yang sederhana ke anggota lebih dari 1.500 di 56 ekonomi di seluruh wilayah dan sekretariat dari sekitar 50 anggota staf yang terletak di kantor pusat di Brisbane, Australia.
Baca Selengkapnya klik disini ...








Network ID dan Host ID di subnet mask
Apa itu subnet-mask?……, Menurut mbah wiki subnet-mask itu adalah metode untuk menghilangkan
atau menopengi jatah(istilah yang kacau) network address dan IP Address. jika anda bingung untuk
mengerti bahasa saya coba tanya langsung ke mbah wiki mungkin anda akan lebih mengerti klo dia
langsung yang menjelasi.
IP address itu sendiri terdiri dari dua bagian yaitu network id dan host id, jadi fungsi dari subnet-mask
ini untuk menentukan sebatas mana network anda dan berapa host yang bisa anda pake pada network
anda tersebut.
Karena komputer hanya mengerti 0 dan 1 (bego ya?), atau bilangan biner maka subnet-mask itu di
bentuk menggunakan bilangan biner. Subnet-mask terdiri dari 4 byte dan karena 1 byte = 8 bit, maka
subnet-mask tersebut terdiri dari 32 bit.




beginilah bentuk subnet-mask yang di baca oleh komputer 11111111.11111111.11111111.11111111,
karena manusia akan repot jika membaca biner, akhirnya komputer meng-conversi-nya ke bilangan
desimal ketika akan di tampilkan ke user(kita-kita nih), *buka kalkulator sciencetific* jadi hasil
bilangan biner yang di atas setelah kita conversi-kan ke desimal adalah 255.255.255.255(gampang
bukan, emang gampang untuk conversi biner ke desimal dengan menggunakan kalkulator).
Anda bisa dengan mudah menconversi biner ke desimal atau sebaliknyaa dengan menggunakan
kalkulator sciencetific, bila terlalu mahal untuk membelinya, jika anda pengguna windows, anda bisa
mendapatkannya di start menu—> programs —> accessories—>calculator, di calculator anda pilih
menu view lalu pilihlah sciencetific.
Tapi walaupun sangat mudah menggunakan kalkulator, ada baiknya klo kita juga tahu bagaimana cara
mengkonversinya secara manual, tapi jika anda tidak membutuhkannya ya gak masalah he..he..he, tapi
mungkin ada yang lain juga pingin tahu caranya melakukannya tanpa bantuan kalkulator sciencetific,
seperti yang kita ketahui 1 byte itu adalah 8 bit, jadi jika kita tuliskan satu byte maka dalam binernya
seperti ini :
1 1 1 1 1 1 1 1
untuk meng-konversi bilangan biner di atas menjadi bilangan desimal, yang perlu kita lakukan adalah
mengalikan semua bilangan dengan 2 lalu hasilnya kita pangkatkan, bilangan paling kanan di
pangkatkan dengan 0, bilangan kedua dari kanan dengan 1 bilangan ketiga dengan 2 dan seterusnya,
mari kita lakukan :
(2 x 1) pangkat 0 = 1
(2 x 1) pangkat 1 = 2
(2 x 1) pangkat 2 = 4
(2 x 1) pangkat 3 = 8
(2 x 1) pangkat 4 = 16
(2 x 1)pangkat 5 = 32
(2 x 1)pangkat 6 = 64
(2 x 1)pangkat 7 = 128
jadi jika kita jumlahkan 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 + 128 = 255




seumpama contoh
1 0 1 0 1 0 0 0
maka,
(2 x 0) pangkat 0 = 0
(2 x 0) pangkat 1 = 0
(2 x 0) pangkat 2 = 0
(2 x 1) pangkat 3 = 8
(2 x 0) pangkat 4 =0
(2 x 1) pangkat 5 = 32
(2 x 0) pangkat 6 = 0
(2 x 1) pangkat 7 = 128
jadi totalnya adalah : 0 + 0 + 0 + 8 + 0 +32 + 0 + 128 = 168
Tapi bagaimanapun contoh sangat di perlukan untuk memperlajari sesuatu, makanya kita akan memulai
dengan contoh, anggap kita mempunyai ip kelas c yaitu 192.168.0.0, dengan memberikan subnetmask
255.255.255.0 maka kita akan mendapatkan 256 ip, satu akan di gunakan sebagai network yaitu
192.168.0.0 dan yang satunya lagi di pakai buat broadcast 192.168.0.255, jadi anda mempunyai 254 ip
yang bisa di gunakan oleh user anda.
catatan : dalam subnet-mask ini, bit 1 berarti terisi dan bit 0 berarti kosong.
Supaya kita gak bingung, kita akan membahas gimana kita bisa mendapatkan yang di atas. karena
komputer hanya mengerti biner, lebih baik kita membahasnya dengan biner pula,
192.168.0.0 = 11000000.10101000.00000000.00000000
255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000
sekarang kita telah memiliki ip dan subnet yang telah di konversi ke biner. sekarang mari kita AND
(’&’   kan mereka. baik sebelonya kita lihat status AND untuk biner dulu :
1 AND 1 = 1
1 AND 0 = 0
0 AND 1 = 0




0 AND 0 = 1
maka,
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0
=
yang akan menjadi network
1 1 0 0 0 0 0 0 .1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 = 192.168.0.0
dari contoh di atas, kita ingin mencari di mana bagian network dan host dari ip tersebut. Kita
mengambil bit 1 terakhir dari subnet-mask yang menjadi acuan, jadi :
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0
setelah kita and kan mereka akhirnya kita mendapatkan
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.|0 0 0 0 0 0 0 0 ———> network
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.¦1 1 1 1 1 1 1 1 ——-> broadcast
catata, untuk mencari network yang di belakang batasan tadi di gantikan dengan 0 semua, dan untuk
broadcast kita gantikan dengan 1 semua, tanda ini di ambil ‘ | ‘ dengan paktokan 1 terakhir pada subnet
kita.
jadi sisa ip di antara 0 dan 255 itu bisa di pakai oleh user anda yaitu 1 sampai dengan 254.
masih bingung?????????
oke kita buat satu lagi contoh
Pada contoh ini kita akan tetap menggunakan ip 192.168.0.66 dengan subnet 255.255.255.192, jadi
ip
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 1 0 0 0 1 0
subnet-mask
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 0 0 0 0 0 0
jadi angka 1 terakhir dari subnet-mask jadi acuan kita, setelah kita meng AND mereka
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 1 0 0 0 0 1 0




1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 0 0 0 0 0 0
sama dengan,
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 1 | 0 0 0 0 0 0 = network
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 1 | 1 1 1 1 1 1 = broadcast
jadi kita mendapatkan 192.168.0.64 sebagai network dan 192.168.0.127 sebagai broadcast.
memang agak memusingkan, tapi akan semakin mudah jika anda biasa menggunakannya.
Prefix Subnet-mask
Mungkin anda pernah menjumpai ip yang seperti ini 192.168.0.1/24, ini sama saja jika kita tulis
192.168.0.1 dengan subnetnya 255.255.255.0 (mank….I need demank).
192.168.0.1/24, jadi /24 di sini bahasa kerennya Prefix sebenarnya saya tahu juga dari demank ketika
lagi ngopi di solong(ini bukan lyric nyanyi Gary Moore), lagi ngomong2 dia bilang klo ada /24 itu
namanya Prefix.
Bagi yang belon ngerti dengan cara menentukan Prefix ini saya akan coba membantu sebisa saya, jadi
seperti yang kita bahas di atas, klo subnet itu mempunya 32 bit. jadi Prefix itu sendiri di ambil dari bit-
bit subnet tadi, jadi klo ada subnet 255.255.0.0 itu berarti /16 karena 255.255.0.0 jumlah bitnya adalah
16.
saya rasa kita tidak punya masalah dengan Prefix lagi, soalnya paragraf di atas itu sudah cukup
menjelaskan.
Menentukan Jumlah network dalam subnet class C
jadi kalo kita kita menggunakan 192.168.1.1/25, atau sama dengan 192.168.1.1 255.255.255.128 ,
disini kita membelah class C menjadi 2 bagian yaitu dari 0 sampai 127 dan 128 sampai 255. jadi kita
mempunya network id 192.168.1.0 dan broadcast 192.168.1.127 dan satu lagi network 192.168.1.128
dan 192.168.1.255 untuk broadcastnya.
untuk mengetahui jumlah block subnet kita menggunakan formula 2 pangkat dengan n, yang mana n itu
adalah jumlah satu pada block ke empat jika kita menggunakan subnet mask pada class C, tapi jika
pada class B kita n itu adalah jumlah angka 1 pada block 3 dan 4, dan jika pada class A maka n adalah
jumlah angka 1 pada block 2, 3 dan 4.
jadi pada contoh di atas, class c mempunyai netmask 255.255.255.0 jika kita melakukan subnet pada
class c, seumpama kita menggunakan 255.255.255.192 berarti kita meminjam 2 bit, karena secara biner




netmask di atas kita tulis,
1 2 3 4
11111111.11111111.11111111.00000000
jadi untuk mengubahnya ke menjadi 255.255.255.192 kita harus meminjamkan dua bit,
11111111.11111111.11111111.11000000,
sekarang kita melihat ada dua angka 1 pada block ke 4, jadi nilai angka n adalah 2, sekarang masukan
ke formula 2 pangkat n, jadinya 2 pangkat 2 = 4. jadi kita mempunya 4 block subnet sekarang ini. jadi
klo kita menggunakan ip 192.168.1.0.
untuk menghitung jumlah host pada jaringan kita di dengan subnet class C, anda bisa menggunakan
formula ini, 2 pangkat angka 0 pada block ke 4 dan di kurang dengan 2 .
jadi pada contoh di atas, (2 pangkat 6) yaitu 64 lalu di kurang 2, jadinya 62 host yang bisa kita gunakan
per block subnet.
setelah kita mendapatkan berapa jumlah block subnet kita, kita juga telah mendapatkan berapa host,
sekarang kita bisa menentukan yang mana network id dan broadcast id pada contoh di atas dan kita
tulis pada table berikut ini.



sampai di sini tulisan saya ini, ini sebenarnya saya tulis untuk mengingatkan saya tentang subnet ini.
jika yang salah dari tulisan saya ini, saya sangat berharap petunjuknya dari anda.






Baca Selengkapnya klik disini ...



Pengertian Ethernet
Ethernet merupakan jenis perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.

Ethernet merupakan sebuah teknologi yang sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai interface yang digunakan untuk konektivitas perangkat komputer maupun laptop, hampir di setiap jaringan LAN (Local Area Network) di seluruh dunia.

Selain karena harganya terjangkau, teknologi Ethernet sangat mudah diadaptasi oleh perangkat seperti modem, printer, scanner, faksimile, VoIP phone, serta perangkat teknologi informasi lainnya. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan senakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan komunikasi data, teknologi Ethernet juga digunakan sebagai interface dari layanan broadband data comunication, yang lebih dikenal dengan nama Metro Ethernet.

3.2. Jenis-jenis Ethernet
Arsitektur Ethernet diperkenalkan pada tahun 1970 oleh Xerox, dimana terdapat tiga jenis Ethernet yang dibedakan berdasarkan kecepatan daya akses datanya, yaitu:
3.2.1. Ethernet
Memiliki kecepatan akses data 10 Mbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 10BaseT, 10BaseF, 10Base2 dan 10Base5.

A. 10BaseT
Pada Ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi star ini paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan coaxial tapi kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut:
? Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m
? Jumlah segmen maksimum adalah 1024
? Jumlah node perjaringan 1024
? Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah
? Kabel yang digunkan UTP kategori 3 atau lebih

B. 10BaseF
10BaseF mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya mahal dan pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai untuk penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta kabel yang digunakan adalah serat optik. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.

C. 10Base2
10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. 10Base2 disebut juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau disebut sebagai Cheaper Net.Panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai adalah jenis BNC.
Spesifikasinya adalah:
* Panjang kabel per-segmen adalah 185 m
* Total segmen kabel adalah 5 buah
* Maksimum Repeater adalah 4 buah
* Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah
* Jarak terdekat antar station minimum 0,5 m
* Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30
* Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m
* Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
* Jenis kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U

D. 10Base5
10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut:
* Panjang kabel per-segmen adalah 500 m
* Total segmen kabel adalah 4 buah
* Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3
* Jarak terdekat antar station minimum adalah 2,5 m
* Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100
* Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 m
* Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater 2500 m
* Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
* Jenis kabel Coaxial RG-8 atau RG-11

3.2.2. Fast Ethernet
Memiliki kecepatan akses data 100 Mbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4 dan 100BaseTX. Protokol ini cepat menjadi populer, karena memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan 10BaseT dengan harga yang relatif murah.
Fast Ethernet bergantung pada jenis media/kabel yang digunakan, tergolong atas beberapa tipe sebagai berikut:
A. 100Base TX
Protokol 100BaseTX ini mendukung penggunakan kabel UTP kategori-5 seperti yang digunakan oleh protokol IOBaseT sehingga dapat digunakan tanpa banyak mengubah distribusi perkabelan yang sudah ada.
Yang perlu diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung protokol 100BaseTX. Banyak network adapter dan hub yang diproduksi belakangan ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis kecepatan 10 atau 100 Mbps. Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti karena 100BaseTX dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan kabel UTP kategori¬5, seperti yang digunakan oleh jaringan 1OBaseT dengan panjang kabel antara hub dengan hub atau hub ke komputer adalah sama juga, yaitu 100 meter. Namun untuk protokol 100BaseTX, diameter jaringan maksimum (jarak terjauh antara dua komputer) adalah 205 meter.

B. 100BaseFX
Tipe protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik de¬ngan jarak maksimum 412 meter.

C. 100BaseT
100BaseT disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai, yaitu:
* 100BaseT4, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4 pasang
* 100BaseTX, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2 pasang
* 100BaseTX, memakai kabel serat optik
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total kabelnya dengan menggunakan Hub Class II adalah 205 m, dengan perincian 100 m untuk panjang segmen dan 5 m untuk hubungan Hub ke Hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan menggunakan dua Repeater bisa mencapai 412 m, dan panjang segmen dengan serat optik bisa mencapai 2000 m.


3.2.3. Gigabit Ethernet
Memiliki kecepatan akses data 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX dan 1000BaseT.
Gigabit Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang mendukung kecepatan 1000 Mbps.
Gigabit Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakan, terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut:
A. 1000BaseTX
Merupakan jenis protokol Ethernet terbaru yang menggunakan kecepatan 1000 Gigabit per second (Gbps) dan mendukung pergunaan kabel UTP kategori-5. Spesifikasinya banyak mirip dengan protokol 100BaseTX, misalnya jarak kabel maksimum adalah 100 meter dengan diameter jaringan 205 meter.

B. 1000BaseSX dan 1000 BaseLX
Protokol 1000BaseSX dan 1000BaseLX berdasarkan spesifikasi 802.3z yang mendukung penggunaan media serat optik yang mampu meneruskan data dengan panjang kabel sampai 550 meter untuk protokol 1000BaseSX, dan 3000 meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung tipe dan mode serat optik yang dipakai. Oleh sebab itu protokol ini banyak dipakai sebagai jaringan tulang punggung (backbone) untuk jaringan kampus.

3.3. Pengertian Metro Ethernet
Metro Ethernet merupakan teknologi jaringan Ethernet yang diimplementasikan di sebuah metropolitan area. Perusahaan-perusahaan besar dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk menghubungkan kantor-kantor cabang mereka ke dalam sistem intranet yang ada di dalam perusahaan tersebut.Jaringan Metro Ethernet umumnya didefenisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah juga menghubungkan LAN dan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider.
Jaringan Metro Ethernet, secara harafiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta misalnya) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa.
Metro Ethernet menggunakan protokol atau teknologi yang sama persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN tetapi ada penambahan beberapa fungsi sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan dua lokasi (dua LAN) dengan jarak puluhan bahkan ratusan kilometer. Sebenarnya Metro Ethernet adalah jenis Broadband Wired (Kabel Broadband) karena speed/kecepatan/bandwidthnya sudah besar yaitu 10/100 Mbps, bahkan 1/10 Gigabps.
Teknologi Ethernet dipilih untuk jaringan berskala metro dikarenakan teknologi Ethernet telah digunakan secara luas oleh masyarakat, terutama dalam LAN. Interface Ethernet telah tersebar ke mana-mana dan keberadaannya sangat banyak. Selain itu, bandwidth yang ditawarkan oleh teknologi ini juga dapat dengan mudah diperbesar. Hingga kini teknologi Ethernet yang perangkatnya telah banyak beredar di pasaran telah mencapai bandwidth tertinggi sebesar 10 Gigabit per Second. Namun, Ethernet juga menyediakan teknologi Ethernet dengan bandwidth 10 Mbps, 100 Mbps, dan 1000 Mbps.
Metro ethernet merupakan salah satu solusi teknologi untuk High End Market (HEM) dalam memberikan solusi terintegrasi untuk layanan voice, data dan video. Metro ethernet network memiliki karakteristik antara lain :
* Teknologi IP optik berbasis Synchronous Digital Hierarchy atau Ethernet.
* Dapat mengakomodasi layanan berupa voice, data, high speed internet access dan video
* Kecepatan tinggi hingga Gigabit Ethernet/1000Mbps

3.4. Cara Kerja Metro Ethernet
Metro ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Metro Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus.
Metro Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station akan mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain. Dimana collision domain ini mempercepat pengiriman data pada jaringan.

3.5. Keuntungan Metro Ethernet
Banyak sekali keuntungan yang di dapat dari teknologi Metro Ethernet Network baik dari pihak penyedia jasa layanan atau services provider ataupun para penggunanya. Berikut manfaat yang diperoleh oleh penyedia dan para pengguna jaringan Metro Ethernet ini:
A. Nilai ekonomis yang tinggi
Dalam implementasinya, teknologi MEN ini sudah lama dikenal oleh masyarakat luar sebagai salah satu teknologi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi atau murah, bahkan dalam maintenance dan pengembangannya. Dengan teknologi MEN para penyedia jasa layanan dan para pengguna dapat mengurangi biaya invertasi dan biaya operasional.
Beberapa alasan yang menyebabkan teknologi Metro Ethernet mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, yaitu:
* Penggunaannya yang luas, bahkan hampir semua perangkat jaringan menggunakan teknologi ini, sehingga harga perangkat berbasis teknologi MEN ini sangat bersaing di pasaran. Para pengguna dapat bebas memilih perangkat yang sesuai dengan dana dan juga kebutuhan pengguna.
* Pelayanan Metro Ethernet murah dan bahkan bisa dikatakan lebih murah daripada servis teknologi WAN yang sekarang ada seperti harga perangkat penyedia jasanya yang relatif murah dan juga maintenancenya yang tidak sulit dan memakan biaya banyak. Biasanya untuk menyelenggarakan jasa Ethernet service, pengguna tidak membutuhkan sebuah perangkat multiplexer yang mahal atau perangkat router yang canggih.
* Fleksibilitas juga merupakan salah satu faktor mengapa Metro Ethernet sangat menguntungkan baik untuk digunakan oleh end user maupun untuk dijual kembali oleh penyedia jasa. Dengan menggunakan pelayanan Ethernet yang disediakan oleh teknologi jaringan Metro Ethernet, para penyedia jasa dapat lebih leluasa membuat produk-produk servis untuk dijual ke pengguna. Dan dari sisi pengguna hal ini juga sangat menguntungkan karena mereka disuguhkan dengan banyak pilihan sehingga mereka bisa memilih mana yang paling cocok dan efisien bagi mereka.

B. Kesenangan penggunanya
Teknologi komunikasi data jenis ini memang telah merambah kemana-mana penggunaannya, sehingga telah dikenal secara luas dan banyak yang sudah familiar dengan sifat, kekurangan dan kelebihannya. Perangkat-perangkat pendukungnya pun tidak perlu dipertanyakan lagi keberadaannya, sebab kini hampir semua perangkat komunikasi data, khususnya untuk keperluan LAN, MAN dan juga WAN yang sederhana pasti menggunakan interface Ethernet. Bahkan beberapa perangkat rumah tangga yang tergolong perangkat canggih juga dilegkapi dengan interface ini untuk berinteraksi dengan komputer. Selain tiu Operation, Administration, Maintanance, dan Provisioning (OAM&P) dari teknologi ini juga sudah tidak asing lagi bagi para penyedia jasanya, seperti halnya melakukan OAM&P pada jaringan lokal saja.
Baca Selengkapnya klik disini ...

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut