Enhanced Interior Gateway
Routing Protocol (EIGRP)
Kelemahan
RIP menginspirasi untuk membangun protokol yang lebih baik. Profesional
jaringan membutuhkan protokol yang mampu mendukung VLSM dan CIDR, mudah
diterapkan dan menyediakan proses konvergensi lebih cepat sekalipun pada
jaringan yang rumit.
Cisco
membangun EIGRP sebagai protokol routing distance vector yang proprietary.
Meskipun mengkonfigurasikan EIGRP relatif sederhana, namun dia memiliki fitur
dan pilihan–pilihan yang lengkap. Keseluruhan faktor inilah yang membuat EIGRP
sebagai pilihan yang tepat untuk jaringan besar dan jaringan multi-protocol
untuk diterapkan di peralatan Cisco.
Gambar
1. Fitur lengkap yang dimiliki oleh EIGRP
Dua
tujuan utama dari EIGRP adalah menyediakan lingkungan routing yang loop-free
dan cepat dalam proses konvergensi. Untuk mencapai tujuan tersebut, EIGRP
menggunakan metode yang berbeda dibandingkan dengan RIP dalam hal perhitungan
penentuan rute terbaik. Metric yang digunakan adalah composite metric yang didasarkan pada parameter bandwidth dan
delay. Metric ini lebih akurat dibandingkan hop count dalam menentukan jarak ke
jaringan tujuan.
Diffusing
Update Algorithm (DUAL) digunakan oleh EIGRP untuk menjamin operasi loop-free ketika
menghitung rute-rute. Ketika terjadi perubahan pada topologi jaringan, DUAL mensinkronkan
semua router yang terpengaruh perubahan tersebut secara serempak. Untuk alasan
inilah, administrative distance dari EIGRP adalah 90, sementara administrative
distance dari RIP adalah 120. Angka yang lebih kecil pada EIGRP menunjukkan
kehandalan lebih tinggi serta memiliki tingkat akurasi yang lebih baik. Ketika
sebuah router mempelajari rute ke tujuan jaringan yang sama, dari RIP dan EIGRP,
maka dia akan memilih rute EIGRP dibandingkan dengan rute menurut RIP.
EIGRP
menandai rute yang dipelajari dari protokol routing yang lain sebagai external.
Karena informasi yang digunakan dalam menghitung rute ini tidak sehandal metric
dari EIGRP, dia memiliki nilai administrative distance lebih tinggi dalam
penetuan rute.
Gambar
2. Nilai Administrative Distance berdasarkan sumber rute
EIGRP
adalah pilihan yang baik untuk jaringan skala enterprise yang rumit yang
menggunakan router Cisco. Maximum hop count 255 akan mendukung jaringan besar.
EIGRP dapat menampilkan lebih dari satu routing table karena dia mampu
mengumpulkan dan memelihara informasi routing dari berbagai protokol yang
dirutekan seperti IP dan IPX. Routing table dari EIGRP melaporkan rute-rute
yang dipelajari baik yang berada di dalam maupun di luar sistem lokalnya.
Tidak
seperti protokol distance vector lainnya, EIGRP tidak mengirimkan update
routing table secara keseluruhan. EIGRP hanya mengirimkan sebagian update-nya secara
multicast kepada router-router yang membutuhkan informasi mengenai adanya
perubahan topologi jaringan bukan ke seluruh router dalam area tersebut. Hal
ini disebut bounded updates karena
hal tersebut didasarkan parameter tertentu.
Dalam
masalah routing update, EIGRP mengirimkan paket hello yang kecil secara
periodik untuk memelihara informasi mengenai keberadaan router tetangganya. Bounded
updates dan paket hello yang berukuran kecil sebagai upaya menjaga ketersediaan
bandwidth.
Gambar 3. Pengiriman
paket Hello yang kecil untuk memelihara informasi mengenai keberadaan router
tetangga.
Gambar 4. EIGRP
mengirimkan bounded update untuk memperingatkan router tetangga bahwa jaringan
10.1.0.0 down sedangkan paket Hello tetap dikirimkan untuk memelihara informasi
mengenai keberadaan router tetangga.
Dalam
menyimpan informasi jaringan dari proses update dan dukungan terhadap proses
konvergensi yang cepat, EIGRP menggunakan beberapa tabel. Router dengan EIGRP menyimpan
informasi rute dan topologi dalam RAM sehingga dapat dilakukan perubahan secara
cepat. EIGRP memilihara 3 (tiga) tabel yang saling terkoneksi, yaitu :
- Neighbor table
- Topology table
- Routing table
Neighbor Table
Neighbor
table berisi informasi mengenai daftar router yang directly connected dengannya.
EIGRP mencatat alamat terbaru dari router tetangga yang ditemukan beserta interface
yang terkoneksi dengannya.
Ketika
router tetangga mengirimkan sebuah hello packet, hal itu berkaitan dengan hold time. Hold time adalah lama waktu
yang diperlukan oleh router dalam menjaga informasi mengenai keberadaan router
tetangganya. Jika hello packet tidak diterima selama kurun waktu hold time, maka
router tetangga dianggap down dan DUAL akan mengkalkulasi ulang topologi
jaringan terbaru.
Cepat
lambatnya proses konvergensi tergantung pada keakuratan informasi yang
diberikan oleh router tetangga, sehingga tabel ini dapat dikatakan sebagai tabel
penting dalam proses operasi EIGRP.
Gambar 5. R3 tidak
mengirimkan Hello Packet ke R2 selama 15 detik, sehingga waktu tunggu (hold
timer) dari R2 telah usai, R3 dipastikan down sehingga diperlukan DUAL dalam
mengkalkulasi ulang topologi terbaru.
Topology table
Topology table
berisi informasi mengenai daftar keseluruhan rute yang berasal dari informasi
yang dipelajari dari masing-masing router EIGRP tetangga. DUAL mengambil
informasi dari neighbor table dan topology table kemudian menghitung cost terendah bagi rute ke tiap-tiap
jaringan.
Topology
table mengidentifikasikan empat rute utama yang loop-free untuk setiap satu jaringan tujuan. Successor route ini akan muncul di routing table. EIGRP membagi beban (load balance), atau mengirimkan paket ke tujuan menggunakan lebih
dari satu jalur. Dia membagi beban menggunakan rute-rute successor secara equal cost maupun unequal cost. Fitur ini menjaga agar tidak terjadi overloading paket pada satu rute.
Backup routes,
dikenal dengan sebutan feasible
successors, muncul di topology table
namun tidak di routing table. Apabila
rute utama gagal, feasible successor akan
menjadi successor route. Backup ini
terjadi sepanjang feasible successor memiliki
reported distance lebih pendek
dibandingkan dengan feasible successor
distance saat ini ke jaringan tujuan.
Gambar 6. Informasi Route
Status pada Topology Table
Gambar 7. Informasi Feasible
Distance pada Topology Table
Routing Table
Jika
topology table berisi informasi mengenai beberapa jalur yang mungkin dilalui
menuju ke jaringan tijuan, maka routing table hanya menampilkan jalur terbaik
saja yang dikenal dengan istilah successor
routes.
EIGRP
menampilkan informasi mengenai rute dalam 2 bentuk:
Routing table
merancang rute yang dipelajari melalui EIGRP dengan kode D. Sementara EIGRP menandai baik rute dinamis atau statis yang
dipelajarinya dari routing protocols
lainnya atau dari jaringan EIGRP luar dengan kode D EX atau external, karena
dia tidak murni berasal asli dari router EIGRP dalam AS yang sama.
Gambar 8.